Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Minggu, 10 Juni 2018

Skill Yang Harus Di Kuasai Untuk Menjadi Seorang Front End Developer

Skill Yang Harus Di Kuasai Seorang Front End Developer - Jika kalian ingin menjadi seorang Front end Developer maka kalian wajib menguasai skill skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Front End Developer



Front-end web development juga dikenal dengan istilah client-side development yaitu bidang pekerjaan yang tugasnya memproduksi file HTML, CSS dan Javascript untuk sebuah website atau aplikasi web dimana nantinya user akan berinteraksi dengan menggunakan web dan aplikasi tersebut.


Bagi user selain konten, faktor kenyamanan, kemudahan dan kecepatan adalah hal penting lain yang membuat mereka betah berada di sebuah website. Jadi tidak heran jika front-end developer ini sekarang sangat dibutuhkan, karena kenyamanan pengguna bergantung pada bagaimana sang developer membuat website tersebut tampak menarik dan nyaman untuk digunakan. Di artikel ini kita akan bahas persyaratan atau kemampuan apa saja yang umumnya dibutuhkan sebagai seorang frontend developer. Kamu dapat memulai mempelajari keahlian-keahlian berikut sesuai urutan penulisan.

1. HTML Dan CSS 

HTML dan CSS adalah materi yang sangat dasar yang wajib di kuasai oleh seorang yang berkerja sebagai front end developer. Bagi kalian yang ingin menjadi seorang front end developer maka kalian wajib kuasai HTML dan CSS terlebih dahulu, kita dapat menguasai HTML dan CSS dalam waktu singkat.
"Kenapa hanya membutuhkan waktu singkat?"
Karena kita dapat menemukan berbagai macam artikel untuk belajar HTML dan CSS, contohnya seperti Tutorial baik itu dalam bentuk vidio atau konten, dan belajar HTML dan CSS itu tidak terlalu sulit jadi kita hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat.

2. JavaScript 

Selain HTML dan CSS untuk menjadi seorang front end developer kita juga harus menguasai bahasa pemograman javascript. Javascript adalah bahasa pemograman yang fungsinya untuk mengatur logika dan menambah lebih banyak lagi fungsionalitas pada sebuah halaman website. 

Berbeda dengan HTML yang merupakan struktur untuk sebuah  halaman website,  dan CSS yang merupakan mengatur gaya pada halaman website mulai dari warna, font, animasi, dll, Javascript lah yang membuat sebuah halaman website tersebut menjadi dinamis.

3. jQuery

jQuery adalah sebuah library javascript, yaitu sebuah koleksi plugin dan ekstensi yang membuat proses pengembangan website menggunakan Javascript menjadi lebih mudah dan cepat.

Dibandingkan harus menulis kode Javsacript dari awal, jQuery memungkinkan kalian untuk menambahkan kemampuan interaksi elemen yang siap pakai ke proyek yang kalian kerjakan. Cukup sertakan file jQuery, kalian bisa website kalian menjadi lebih interaktif.

jQuery sebagai library javascript yang paling populer tentu banyak penggunanya, peluang kerja akan semakin terbuka jika kalian menguasai jQuery. Jadi jangan ragu untuk mempelajarinya.  oke!.

4. Framework CSS dan JavaScript
Maaf min, sepertinya tadi kita sudah bahas tentang CSS dan JavaScript deh diatas.
Yaps betul, tentu tadi kita sudah menjelaskan tentang CSS dan Javascript tetapi kalian perlu tahu dan wajib tahu bagi kalian yang ingin menjadi seorang Front End Developer, bahwa CSS dan Javascript adalah bagian dasar dalam front end development sehingga akan menjadi dasar dari skill skill lain yang kamu perlukan.


Framework CSS dan Javascript adalah suatu koleksi dari file CSS atau JavaScript yang nantinya akan membantu kamu melakukan tugas tertentu melalui pembagian ommon functionality. 

Tiap framework mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penting untuk memilih framework yang tepat sesuai dengan tipe website yang akan kamu buat. Beberapa framework JavaScript sangat baik untuk membuat interface yang kompleks, sedangkan framework lainnya lebih baik digunakan saat kamu ingin membuat website yang lebih minimalis.

Kamu juga dapat menggunakan beberapa framework secara bersamaan. Misalnya yang umum dilakukan yaitu menggabungkan Bootstrap dengan AngularJS. Content website diatur oleh Angular, sedangkan tampilan oleh Bootstrap.

Kamu akan selalu bekerja menggunakan CSS dan JavaScript, oleh karena itu, penguasaan atas framework-framework yang ada, akan menjadikan kamu developer yang lebih efisien. 


5. Preprocessor CSS 

Salah satu skill yang berkaitan dengan CSS, reprocessor adalah elemen lain di dunia frontend development yang dapat mempercepat proses produksi. CSS preprocessor menawarkan fungsi tambahan saat membangun style sehingga file CSS kita lebih rapi dan mudah dikembangkan. Kita cukup mengikuti sedikit aturan penulisan CSS seperti yang dianjurkan preprocessor dan sisanya seperti format penulisan baku CSS dan kompatibilitas antarbrowser sudah ditangani oleh preprocessor.

Beberapa CSS preprocessor yang populer diantaranya adalah SASS, LESS, dan SCSS. Dan umumnya bila kita menggunakan frontend framework, file preprocessor sudah disertakan didalamnya sehingga kita dapat mengembangkan tampilan langsung melalui file preprocessornya. 

 6. Version Control/Git

Sebuah skill tanpa harus menggunakan HTML, CSS ataupun JavaScipt. Git sudah lama dikenal, terutama bagi pengembang linux. Namun belakangan git menjadi marak juga digunakan untuk pengembangan web, termasuk front-end development.

Dengan kita menggunakan Git kita bisa dengan mudah mengembangkan sistem, menyimpan codingan baru menjadi sebuah versi terbaru, atau kembali ke versi lama yang sudah stabil jika apa yang kita kembangkan tidak berjalan dengan baik atua menimbulkan error dan masalah. Dengan begitu akan terhindar dari kesalahan fatal dalam pengembangan kode website.

Bekerja dengan bantuan Git bisa memudahkan kolaborasi dengan orang lain atau tim dalam proses pengembangan, tiap orang bisa mengambangkan modul yang berbeda dan nanti digabungkan hasilnya menjadi satu kesatuan sistem yang utuh, dengan begitu tentu akan menghemat waktu. 

7. Responsive Design

Sebagian orang pastinya memiliki Smartphone dan melakukan browsing membuka berbagai macam website melalui smartphonenya, Oleh karena itu halaman web yang kita buat pun harus mendukung berbagai ukuran layar perangkat. Di CSS kita akan temukan kata kunci media query untuk mengatur CSS mana yang akan digunakan sesuai dengan ukuran layar. Dengan demikian kita dapat mengatur elemen mana harus ditampilkan seperti apa di masing-masing ukuran perangkat yang umum. Ini sangat diperlukan agar pengalaman pengguna dapat tetap optimal dari manapun dia mengakses.

8. Cross-Browser

Web browser terbaru semakin hari semakin baik dalam menampilkan halaman website secara konsisten, baik itu Google Chrome, Mozila Firefox atau bahkan IE(Internet Exploler). Namun kadangkala antara satu browser dengan browser yang lain ada sedikit perbedaan dalam menampilkan suatu style.

Di sisi lain juga kita tidak bisa membatasi user atau pengguna web/app menggunakan hanya satu browser, kita harus memastikan web/app yang sudah kita buat dapat tampil dengan sempurna di browser yang berbeda karena Beda browser berarti beda engine, beda engine masih beda kemampuan.

9. Debugging Atau Testing

 Baik itu dari website kecil hingga website besar, dari website lokal hingga website internasional tentu tidak akan bisa lepas dari bug. Agar website kita bisa berjalan dengan baik saat user sedang menggunakannya maka kita harus menghilangkan atau melenyapkan bug - bug yang ada pada website/app kita. 

10. Web Performance

Semua website tentunya harus memiliki SEO agar website yang sudah kita buat bisa ter-index di mesin pencari. salah satu faktor keberhasilan SEO itu adalah bagaimana performa website tersebut, kecepatan website menjadi faktor yang diperhitungkan oleh mesin pencari, khususnya di Mesin Pencari Google.

Kecepatan website juga mempengaruhi pengunjung, menurut survey pengunjung yang menunggu lebih dari 3 detik ketika membuka website, cenderung akan langsung meninggalkan website tersebut, dan mencari website lain.


Itu dia Skill yang harus dikuasai untuk menjadi seorang front end developer, jika ada salah kata atau salah dalam menggunakan kalimat saya selaku admin meminta maaf kepada kalian yang telah membacanya. Jika artikel ini bermanfaat kalian bisa tinggalkan komentar atau menshare artikel ini agar orang lain tahu skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Front end developer.

Sekian terimakasih.

Apa sih Ngoding itu? Sama kah dengan Nyekrip?


Apa itu Pengertian ngoding sama kah dengan nyekrip? - Mungkin beberapa dari kita pernah dengar kata "Ngoding" atau "Nyekrip" untuk seorang programmer tentunya sudah mengetahui apa arti istilah itu, tapi untuk orang orang yang bukan programmer apakah mereka tahu sebenernya apa sih ngoding itu?.

Nyekrip atau Ngoding dalam bahasa bakunya adalah "memprogram". Memprogram adalah suatu kegiatan menggunakan bahasa pemrograman dan juga algoritma yang nantinya akan di susun menjadi satu untuk menciptakan suatu program. Kata "Nyekrip" atau "Ngoding" istilah biasanya yang disebutkan oleh programmer. Pengertian lainnnya adalah "membuat kode” dari suatu program. Atau bisa juga diartikan dengan “menulis program dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu”. 

Coding atau koding bertujuan tentunya untuk membuat suatu program komputer, dan program komputer itu sendiri adalah kumpulan instruksi-instruksi dalam membantu sebuah komputer dalam mengeksekusi untuk melakukan aktifitas tertentu. Banyak bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk membuat sebuah program komputer, seperti VB(Visual Basic), Java, PHP dan masih banyak bahasa pemrograman komputer lainnya.


Itulah apa arti dari nyekrip atau ngoding yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat yaah heheh, mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin menambahkan bisa di tulis saja di kolom komentar atau langsung kirim request mu disini!

Jika ada kesalahan dalam pengartiannya mungkin bisa diberitahukan kepada admin melalui kolom komentar, koreksi kalian sangat berguna untuk admin agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Sekian Terimakasih.

Selasa, 05 Juni 2018

Jenis Jenis Partisi Dalam Linux

Partisi Dalam Linux - Jika awalnya kamu adalah user windows dan ingin berpindah ke open source/Linux sebelum ingin menggunakan operating system (OS) Linux maka kamu wajib tahu tentang jenis partisi partisi yang ada didalam linux itu apa saja.

Partisi Linux

Linux adalah sistem operasi Unix Like dimana pengertian dari Unix like adalah Linux merupakan sistem operasi yang bukan merupakan turunan dari sistem operasi Unix namun memiliki cara kerja dan sistem direktori menyerupai Unix. Linux dibuat oleh Linus Benedicts Torvald yang merupakan hasil utak atik beliau atas kernel minix.


Minix merupakan sistem operasi Unix kecil yang di kembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, beliau adalah seorang professor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Minix ini digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan. Unix sendiri adalah sebuah sistem operasi yang telah lama ada, bahkan Unix ada sebelum munculnya sistem operasi buatan microsoft yaitu windows. Saat ini pada komputer server dan komputer besar lainnya menggunakan Unix ini.

Baca juga : Macam - macam Desktop Environment Linux

Sistem operasi Unix ini dibuat secara spesifik untuk jenis mesin tertentu, berbeda dengan Linux yang keberadaannya ditujukan untuk sistem arsitektur x86 yang banyak beredar di pasaran perbedaan mendasar linux dengan sistem operasi lainnya adalah sifatnya Open Source.

Salah satu bentuk dari unix yang ditiru oleh linux adalah sistem direktori dimana sistem direktori ini berbeda dengan yang di anut oleh keluarga keluarga windows sepert idibawah ini.

Struktur Partisi Atau Direktori Pada Linux  Secara Umum

Sumber gambar danubudi.web.id
 
 KETERANGAN : 

/ : Menunjukan hirarki tertinggi dari sistem direktori linux dimana direktiori ini membawahi dari direktori /user, /home, /mnt dan direktori lainnya seperti gambar diatas

/bin : Berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh user biasa seperti perintah ls (menampilkan isi dari dari suatu direktori) cd (untuk berpindah direktori

/sbin : Berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh super user seperti ifconfig(menampilkan informasi tentang kartu jaringan / network device yang terpasang pada
mesin
).

/home : berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin yang bersangkutan.

/usr : berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan source aplikasi linux.

/opt : berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir sama dengan /usr/sbin/.

/root : merupakan homenya superuser / root / administrator.

/tmp : singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses burn cd maka image (file iso) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.

/etc : secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam sistem.

/mnt : berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.

/var : Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak memungkinkan disimpan dalam direktori seperti “/etc”. Oleh karena itu, data-data seperti ini disimpan di direktori var. Dimana dalam file tersebut secara dinamik berubah-berubah ketika system bekerja seperti Logs, spools, dan temporary browser /email.

/boot : berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on). Secara umum pada sistem operasi linux berisi direktori yang disebutkan di atas namun pada beberapa distro ditambahkan beberapa direktori spesifik seperti /srv pada keluarga Suse dimana direktori yang ditambahkan memiliki fungsi khusus yang kadangkala tidak terdapat pada distro lain.

Ketika melakukan installasi maka dibutuhkan setidaknya 2 partisi agar suatu komputer bisa diinstall OS Linux yaitu partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan /root) dan partisi swap. 

Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan C:Windows untuk sistem operasi Microsoft Windows. Partisi swap dialokasikan sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak mencukupi ketika sistem me-load suatu program, contoh kasus : load program X membutuhkan memori sebesar 1500 MB sedangkan RAM yang terpasang adalah 1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori sisa yang dibutuhkan diambilkan dari partisi swap yang sudah dibuat. 

Besar partisi swap yang dibutuhkan untuk memori RAM ? 1 GB adalah dua kali Memory RAM yang terpasang pada komputer, kecuali untuk memori RAM diatas 2 GB maka alokasi swap tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang 1 GB atau terserah selera dari masing-masing user.

Untuk Instalasi Linux, minimal dibutuhkan 2 partisi yaitu partisi root dan dan partisi swap :


1. Partisi root  

Partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan /root), Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan sistem windows yang biasanya ditaruh di drive C.


2. Partisi /swap 

Partisi SWAP digunakan sebagai tambahan memori ketika RAM tidak mencukupi ketika sistem menjalankan suatu program. Besarnya Partisi SWAP biasanya 2x ukuran RAM. Jadi jika ram yang kita gunakan adalah 1gb maka besarnya Partisi SWAP adalah 2gb. 


3.Partisi /home 

Partisi /home diperlukan untuk menghindari kehilangan data saat sistem anda crash dan perlu di-reistalasi. Kondisi seperti diatas diasumsikan hardisknya hanya digunakan untuk satu OS (linux). Anda bisa mempergunakan file sistem Linux ataupun file sistem Windows untuk partisi ini. Partisi /home selain digunakan untuk tempat penyimpanan data User juga digunakan oleh beberapa program untuk meletakkan file konfigurasinya. Sesuaikanlah ukuran partisi /home dengan kapasitas harddisk.
Secara rinci, anda bisa saja membuat lebih dari dua partisi untuk GNU/Linux. Misalnya, partisi khusus untuk direktori /boot, /home, /usr, /bin, /var, /etc atau partisi tambahan lainnya. Tapi, bagi pemula, cukup membagi-nya menjadi 3 partisi saja. Partisi swap (2x RAM komputer, sesuaikan kapasitas memory ), partisi root (/) untuk bernaungnya direktori lain, dan partisi /home untuk menyimpan data-data.


4. Partisi /boot

Partisi boot digunakan untuk menyimpan file boot loader dan semua images dari kernel. Besar partisi untuk boot biasanya mempunyai nilai minimum 100MB.


5. Partisi /usr


Partisi /usr digunakan untuk menyimpan semua file binari dari linux yang diinstal, maka dari itu harus diberi ukuran yang cukup besar.


6. Partisi /chroot 
Partisi ini digunakan untuk menyimpan komponen dari chroot,biasanya dibuat pada linux yang akan digunakan sebagai DNS server.


7. Partisi /cache
 
Partisi cache digunakan untuk menyimpan cache dari proxy server, misalnya squid. Jika linux tidak digunakan sebagai proxy server, bisa diabaikan.

 
8. Partisi /var 

Partisi /var digunakan untuk menyimpan log file system, yaitu menyimpan semua perubahan yang terjadi pada sistem saat sistem berjalan normal.

9.Partisi /tmp

Partisi ini digunakan untuk menyimpan file temporary.


Itulah jenis jenis partisi yang ada didalam Linux, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian yang membacanya. 

Sekian terimakasih