Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tampilkan postingan dengan label Debian 9. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Debian 9. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 September 2020

Belajar Konfigurasi Debian 9 Server

Belajar konfigurasi debian 9 server lengkap - Dibawah ini adalah list list atau kumpulan artikel dari blog ini tentang debian 9 server, mulai dari cara install dan cara konfigurasi debian 9 server itu sendiri.

List dibawah ini merupakan dokumentasi dari hasil belajar saya pada konfigurasi debian 9 server yang saya jalankan dengan software virtualbox. 

Kenapa tidak VMware saja? vmware itu termasuk software bebayar dan hanya diberikan free-trial selama 30hari, lewat dari 30hari maka kita akan disuruh memasukan kode aktivasinya. 

Jadi saya memilih virtualbox karena gratis. 

belajar konfigurasi debian 9 server

Semoga bisa bermanfaat untuk kalian yaa, jika ada pertanyaan, saran, kritik, masukan bisa di tuliskan atau di ketikan di kolom komentar dibawah ini. 

Belajar konfigurasi Debian 9 Server


Belajar tentang bagaimana cara kita untuk melakukan installasi debian 9 server di virtualbox cara ini bisa juga diterapkan install pada storage hdd atau ssd.



Dengan melakukan update repository kita tidak repot untuk melakukan install atau update package-package pada debian 9 server ini, sebelumnya jika kita tidak melakukan update repository kita akan kesulitan melakukan update atau install package karena kita harus melakukan mounting cd atau dvd debian terlebih dahulu.



Setting ip address di debian 9 server menjadi static sangat berguna jika server kita install service web server dan ingin mengubah ip server menjadi domain name.



Install web server pada server ini terbilang cukup mudah jika kita sudah melakukan installasi web server kita bisa menjadikan server ini sebagai tempat untuk website statis atau dinamis kita.



Server bisa kita jadikan sebagai router gateway untuk menjadikannya sebagai pusat dari sumber internet.



Dengan kita melakukan install dan konfigurasi dhcp server, client yang terhubung dengan server kita tidak perlu di setting ip addressnya secara manual satu per satu, cukup berikan tugas memberikan ip address itu kepada server.



Jika server kita sudah terinstall web server dan sudah dijadikan sebagai website local, ip address pada server bisa kita ubah menjadi url denga cara kita melakukan konfigurasi DNS serber agar mempermudah client untuk mengakses website di server kita.

8. Cara Install dan Konfigurasi SSH Server di Debian 9 Server (Segera Di Publish)

9. Cara Install Dan Setting Wordpress Di Debian 9 Server (Segera Di Publish

10. Cara Install PHP dan Mysql Di Debian 9 Server (Segera Di Publish)

11. (Artikel segera hadir)


Semoga bermanfaat..

Jika ada saran, kritik, masukan atau pertanyaan silakan ajukan di kolom komentar dibawah ini siapa tau pertanyaan kalian bisa saya bantu.

Sekian terimakasih.

Cara Konfigurasi DHCP Server Di Debian 9 Server

Cara Setting Dan Konfigurasi DHCP Server Di Debian 9 Server - Sebelumnya kita sudah bahas cara untuk konfigurasi debian 9 server menjadi sebuah router gateway. Sekarang kita akan konfigurasi atau setting DHCP server di debian 9 server agar client-client yang terhubung dengan kita bisa mendapatkan ip address otomatis tidak perlu manual setting.

Dengan kita melakukan konfigurasi DHCP server pada debian 9 server kita client-client yang terhubung akan mudah mendapatkan alamat ip address karena ip addressnya sudah tidak perlu setting manual lagi, karena sudah otomatis diberikan oleh server tersebut yang sudah kita setting atau konfigurasi dhcp server. (Baca juga : Setting debian 9 server menjadi router gateway).

cara konfigurasi dhcp server di debian 9 server

Baiklah kita langsung saja untuk melakukan konfigurasi dhcp server di debian 9 server, silakan kalian baca pelan pelan jika kurang paham atau bingung silakan tulis di kolom komentar dibawah.

Konfigurasi DHCP Server Di Debian 9 Server

konfigurasi dhcp server di debian 9 server

Gambar diatas adalah salah satu topologi yang kita akan gunakan saat ini. Posisinya sekarang server sudah menjadi router gateway tetapi belum memiliki service dhcp server jadi user yang terhubung masih harus di setting ip address dengan cara manual atau static bukan dynamic. 

Untuk kalian silakan baca dan ikuti tutorialnya terlebih dahulu artikel untuk cara menjadikan debian server menjadi router gateway diblog ini. Jika sudah kalian bisa lanjut tutorialnya ke artikel ini yaitu cara konfigurasi dhcp server di debian 9 server.


Oke kita langsung masuk kedalam tutorialnya saja.

1. Pertama kalian masuk terlebih dahulu kedalam mode root pada server kalian masing masing, seperti biasa perintah su untuk masuk kedalam mode root. 


2. Jika sudah kalian masuk kedalam mode root, kalian masukan perintah dibawah ini untuk menginstall dhcp servernya.
apt install isc-dhcp-server -y

 Atau kalian bisa lihat gambar dibawah ini.

Jika sudah menekan enter muncul tampilan proses penginstallan seperti gambar dibawah ini.


Saat proses penginstallan sudah selesai, akan muncul tulisan merah seperti gambar dibawah, namun kalian tidak perlu panik ini hal wajar karena kita belum melakukan konfigurasi dhcp servernya.



3. Oke selanjutnya, kita edit file dhcp servernya yaitu file isc-dhcp-server. File ini yang akan memberikan service dhcp server kepada client. Masukan perintah dibawah ini untuk memulai setting file dhcp servernya.

nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

Setelah itu cari baris perintah  A slightly different configuration for an internal subnet. Jika sudah menemukannya akan muncul tampilan seperti gambar dibawah.


Pada gambar diatas, terdapat tanda pagar (#) silakan kalian hapus tanda pagar tersebut dan isi atau konfigurasi filenya seperti gambar dibawah ini.


Pada gambar diatas, saya men-setting range ip addressnya adalah 192.168.10.10 sampai 192.168.10.30 jadi harusnya client mendapatkan ip client di antara range ip yang sudah kita setting. 

Untuk setting ip di file dhcpd.conf sesuaikan dengan ip interface kedua kalian yaitu interfaces enp0s8. Jika sudah kalian bisa langsung save konfigurasinya.


4. Selanjutnya kita setting file isc-dhcp-server nya untuk memasukan interfaces yang nantinya akan memberikan dhcp service kepada client. Masukan perintah dibawah ini untuk setting file isc-dhcp-server.

nano /etc/default/isc-dhcp-server


Jika sudah memasukan perintah diatas, akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.


Pada tulisan INTERFACESv4="" kalian isikan interfaces yang akan memberikan service dhcp, disini saya menggunakan interface kedua yaitu enp0s8 untuk dijadikan sebagai interfaces yang memberikan layanan service dhcp server ini. 

Maka saya akan masukan interfaces enp0s8 seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah kalian bisa save konfigurasinya dengan menekan kombinasi tombol ctrl + o atau ctrl + x lalu tekan y dan enter.

Sekarang kita restart service dhcp servernya dengan memasukan perintah dibawah ini.

systemctl restart isc-dhcp-server

Sekarang kita cek statusnya apakah tulisan merah sebelumnya telah hilang? dan apakah status dhcp server ini sudah active atau failed?

Untuk melakukan pengecekan kalian bisa memasukan perintah dibawah ini.

systemctl status isc-dhcp-server

Jika kalian sudah memasukan perintah diatas, kalian bisa lihat statusnya seperti gambar dibawah ini. 


Tulisan yang sebelumnya berwarna merah sudah tidak muncu dan status dari service dhcp server sudah aktif dan berjalan, sekarang kita cek pada posisi client.

Apakah client mendapatkan ip address secara dynamic dan bisa terhubung internet atau tidak? pertama saya akan mengubah settingan ip addressnya menjadi dynamic, seperti gambar dibawah ini.

Client yang saya gunakan ini adalah windows xp.


Selanjutnya saya akan cek ip address melalui cmd apakah berhasil mendapatkan ip address yang sudah saya setting sebelumnya? sebelumnya saya setting ip range nya antara 192.168.10.10 sampai 192.168.10.30.

Dan hasilnya pun berhasil, ip yang saya dapatkan 192.168.10.10 seperti gambar dibawah ini.


Dan saya test ping google.com hasilnya client terhubung dengan internet. Seperti gambar dibawah ini.


Gimana mudah bukan? sekian dulu tentang artikel cara konfigurasi dhcp server di debian 9 server semoga artikel ini bermanfaat.

Jika kalian bingung dan ingin bertanya silakan tuliskan di kolom komentar yaa, atau kalian ingin memberikan kritik, saran, masukan bisa juga di kolom komentar.

Sekian Terimakasih.

Cara Konfigurasi DNS Server Di Debian 9 Server

Langkah-langkah Cara Konfigurasi DNS Server Di Debian 9 Server - Untuk menerjemahkan alamat IP menjadi sebuah domain name itu memerlukan konfigurasi DNS Server pada suatu server. Jika misalnya kalian memiliki website dengan alamat websitenya masih berupa IP Address, contohnya misalnya 180.10.10.20 tentunya kita akan sulit mengingat nya bukan? 

Dengan kita konfigurasi atau setting DNS server pada server kita, alamat website yang masih berupa IP address akan di terjemahkan menjadi suatu kumpulan huruf atau yang biasa disebut dengan URL, misalnya alamat website yang tadinya masih berupa ip address 180.10.10.20 bisa dirubah menjadi catatanshand.net atau catatanshand.com atau nama domain lainnya itu juga jika kita sudah melakukan konfigurasi dns server.

cara konfigurasi DNS server di debian 9

Kita bahas sedikit tentang DNS Server ini. DNS merupakan singkatan dari Domain Name System, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya dengan DNS kita tidak perlu repot repot mengetikan alamat ip address jika ingin memasuki atau mengakses sebuah website karena DNS ini merubah IP address menjadi URL (Uniform Resource Locator).

Baca juga : Cara Konfigurasi DHCP server di debian 9.

Nah pada kali ini saya akan berikan tutorial atau langkah langkah untuk konfigurasi DNS server pada debian 9 server. Disini saya menggunakan virtualbox untuk menjalankan server debian 9 nya dan menggunakan virtualbox juga untuk client yang menggunakan sistem operasi windows xp. 

Kita akan test juga pada client apakah konfigurasi dns server di debian 9 ini berhasil atau tidak, langsung saja kalian ikuti tutorial konfigurasi atau setting dns server di debian 9 ini.

Cara konfigurasi DNS server di debian 9 server 

Pada server saya memiliki IP address 192.168.10.1 dan akan saya jadikan menjadi mywebsite.my agar client jaringan lokal dapat mengakses kita akan konfigurasi DNS server nya.

1. Pertama kalian masuk terlebih dahulu kedalam mode root di server kalian, dengan memasukan perintah su atau sudo su dan masukan password root kalian masing-masing.


2. Jika sudah kita install terlebih dahulu package bind9 nya, dengan memasukan perintah dibawah ini.
apt- install bind9 dnsutils
Seperti gambar dibawah ini.


Tekan huruf Y lalu enter untuk melanjutkan penginstall bind9 nya, atau kalian bisa memasukan perintah apt install bind9 dnsutils -y untuk langsung penginstallan bind9 nya. 


3. Langkah selanjutnya jika kita sudah selesai menginstall bind9 nya, kita masuk kedalam folder bind dengan cara memasukan perintah:
cd /etc/bind

Seperti contoh gambar dibawah ini. 


Jika sudah berada didalam folder bind, kita lihat isi dari folder bind tersebut dengan memasukan perintah ls (huruf L kecil dan huruf S kecil), seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah memasukan perintah ls akan terlihat file file yang ada didalam folder bind tersebut.

4. Didalam folder bind terlihat ada file yang bernama named.conf.options nah kita akan melakukan konfigurasi dengan mengedit file tersebut, masukan perintah:

nano named.conf.options

 Seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah masuk kedalam file named.conf.options, tampilan awalnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini.


Sekarang kita ubah dan tambahkan beberapa konfigurasi, untuk forwarders kalian isikan dengan dns dan tanda slice (//) kalian bisa hapus. Jika sudah tambahkan script dibawah ini di paling bawah.

listen-on-v6 { none; };
listen-on port 53 { localhost; 192.168.10.0/24; };
allow-query { localhost; 192.168.10.0/24; };
forwarders { 8.8.8.8; 8.8.4.4; };
recursion yes;  

Jika kalian bingung, kalian bisa lihat gambar dibawah ini.


Jika sudah kalian bisa save konfigurasi ini dengan cara menekan kombinasi tombol ctrl + o atau kombinasi tombol ctrl + x.


5. Masih didalam folder bind, sekarang kita konfigurasi file named.conf.local dengan mengeditnya, cukup untuk mengeditnya masukan perintah:
nano named.conf.local
Seperti gambar dibawah ini.


Untuk tampilan default dari file konfigurasi named.conf.local akan seperti gambar dibawah ini.


Sekarang pada baris paling bawah kita tambahkan perintah dibawah ini.

zone"mywebsite.my" {
        type master;
        file "/etc/bind9/forward.mywebsite.my";
};

zone 10.168.192.in-addr.arpa" {
        type master;
        file "/etc/bind/reverse.mywebsite.my";
};

Seperti gambar dibawah ini, untuk nama url website dan ip address yang terbalik disesuaikan ya dengan server kalian masing-masing.

diperhatikan tanda petik, titik koma dll jangan sampai tertinggal atau tidak di masukan.


Jika sudah kalian bisa save konfigurasinya dengan kombinasi tombol ctrl + o atau ctrl + x.


6. Masih didalam folder bind, sekarang kita masukan perintah ls dan kita lihat belum ada file yang bernama forward.mywebsite.my.

Sekarang kita buat file konfigurasi forward.mywebsite.my dengan men-copy pada file db.local dan kita rename filenya menjadi forward.mywebsite.my.

Dengan memasukan perintah dibawah ini.
cp db.local forward.mywebsite.my
Seperti gambar dibawah ini.


Nah kita sudah mencopy file konfigurasi db.local dan direname menjadi file forward.mywebsite.my sekarang kita masukan perintah ls untuk melihat apakah filenya sudah ada atau belum?

Hasilnya seperti gambar dibawah ini.


Nah gambar diatas sudah ada tuh file konfigurasi forward.mywebsite.my, sekarang kita tinggal edit untuk melanjutkan konfigurasinya.

Dengan memasukan perintah dibawah untuk melakukan konfigurasinya.
nano forward.mywebsite.my
Seperti gambar dibawah ini.


Tampilan awal dari file konfigurasi forward.mywebsite.my akan terlihat seperti gambar dibawah ini.


Sekarang kita ubah settingannya menjadi seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah kita save konfigurasinya, seperti biasa menggunakan kombinasi tombol ctrl + o atau ctrl + x


7. Masih tetap berada pada file bind, sekarang kita akan membuat file konfigurasi reverse.mywebsite.my  dengan men-copy file db.127 dan rename file tersebut menjadi reverse.mywebsite.my

Caranya sama seperti saat kita mencopy file db.local menjadi  file konfigurasi konfigurasi forward.mywebsite.my dengan memasukan perintah dibawah ini.
cp db.127 reverse.mywebsite.my
Seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah sekarang kita cek apakah file tersebut ada? 

Gambar dibawah memperlihatkan kalau file nya sudah ada.


Sekarang kita konfigurasi file reverse.mywebsite.my dengan memasukan perintah:
nano reverse.mywebsite.my
Seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah ubah atau edit dan tambahkan beberapa baris konfigurasi seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah save konfigurasinya dengan menekan kombinasi tombol ctrl + o atau ctrl + x.


8. Sekarang kita restart bind9 nya, dengan memasukan perintah:
systemctl restart bind9 
Jika sudah kita check statusnya, apakah sudah running atau active? jika sudah seperti gambar dibawah ini.


Selajutnya masukan perintah dibawah ini.
named-checkconf


9. Selanjutnya tambahkan nama domain yang sudah kita konfigurasi yaitu mywebsite.my dan juga ip address nya pada file resolv.conf dengan memasukan perintah:
nano /etc/resolv.conf

Seperti gambar dibawah ini.


Jika kalian mengikuti tutorial artikel sebelumnya pada file resolv.conf sudah berisi IP address dari DNS 8.8.8.8 dan juga 8.8.4.4 Seperti gambr dibawah ini.


Sekarang kita masukan atau kita tambahkan baris konfigurasi pada file resolv.conf nya dengan memasukan search mywebsite.my  dan nameserver 192.168.10.1  pada file resolv.conf nya. Seperti gambar dibawah ini.


Memasukan Ip address dan domain name nya sesuaikan ya dengan yang sudah kalian dapatkan dan konfigurasi sebelumnya. Selajutnya kalian bisa save konfigurasinya dengan menekan tombol kombinasi ctrl + o atau ctrl + x


10. Selanjutnya kita test pada client, disini saya menggunakan windows xp sebagai client. Kita masukan ip server kedalam web browser yang terletak pada client.

Disini saya setting ip server saya adalah 192.168.10.1


Pada client kita cek juga ip gatewaynya, apakah sesuai yang didapat dengan ip servernya yaitu IP addess 192.168.10.1?

Sebelumnya server sudah saya setting dan konfigurasi dhcp server, jadi client saya mendapatkan ip address secara dynamic bukan static.

Terlihat pada posisi client ip gateway nya sama dengan ip yang ada di server kita.


Selanjutnya kita test di web browser apakah kita bisa mengakses mywebiste.my?

Hasilnya:

Pada client jika kita buka website mywebsite.my akan muncul halaman homepage dari webserver.


Inilah langkah untuk konfigurasi dns server pada debian 9, semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Jika ada yang ingin memberikan saran, kritik, atau sebuah masukan bisa ketikan saja di kolom komentar dibawah ini. 

Sekian Terimakasih.

Cara Konfigurasi Web Server Di Debian 9

Langkah-langkah konfigurasi web server di debian 9 server - Web server itu ada ber-macam-macam yaitu web server microsoft IIS, web server litespeed, web server nginx dan web server apache, untuk artikel ini kita akan install dan konfigurasi web server apache di debian 9 server. 

Tapi sebelum kita install dan konfigurasi web server apache di debian 9 server, kita bahas sedikit tentang web server itu apa sih? Web server merupakan suatu software yang memberikan berupa layanan data yang dimana fungsinya menerima permintaan http, menyimpan, memproses, dan mengirimkan berupa halaman-halaman sebuah website kepada client. 

cara konfigurasi web server di debian 9 server

Konfigurasi web server di debian 9 server 

Langsung saja kita masuk kedalam cara atau tutorial konfigurasi web server di debian 9 ini.

1. Masuk kedalam mode root pada server kalian masing masing dengan memasukan perintah su dan masukan password root kalian.



2.
Selanjutnya, kita install web server apache2 nya dengan memasukan perintah dibawah ini.
apt-get install apache2 -y 

Seperti gambar dibawah ini.


3. Selanjutnya kita setting ip address di server debian 9 kita menjadi static ip bukan dhcp. Untuk setting IP addressnya, pertama kita masukan perintah dibawah ini terlebih dahulu.

nano /etc/network/interfaces

Akan muncul tampilan konfigurasinya seperti gambar dibawah yang masih menggunakan ip address secara dhcp.


Selanjutnya kita setting ip dhcp tersebut menjadi ip address static, sesuaikan dengan ip yang kalian dapat dan setting static seperti gambar dibawah ini.

Jika sudah kalian save konfigurasinya dengan kombinasi tombol ctrl + o atau ctrl + x.


4. Selanjutnya kita konfigurasi file resolv.conf nya untuk memasukan ip dns 8.8.8.8 atau 8.8.4.4 (google) atau ip dns 1.1.1.1 (cloudflare), caranya dengan memasukan perintah:
nano /etc/resolv.conf

Jika sudah masuk kedalam file konfigurasinya, masukan ip dns yang kalian ingin masukan, disini saya memasukan ip dns 8.8.8.8 dan 1.1.1.1

Seperti gambar dibawah ini.


Jika sudah silakan kalian save terlebih dahulu file konfigurasinya dengan kombinasi tombol ctrl + o atau ctrl + x.


Baca juga : Konfigurasi DNS server di debian 9 server


5. Jika sudah silakan reboot atau restart debian 9 server kalian dengan perintah:
reboot

6.  Jika server sudah kembali booting, kita cek terlebih dahulu apakah ip address yang sudah kita konfigurasi tadi sudah benar? caranya dengan memasukan perintah:
ip add

Maka akan muncul tampilan interfaces dan ip address yang sudah kita konfigurasi tadi.


Selanjutnya kita check status webserver apache kita apakah sudah running atau active? caranya dengan memasukan perintah:
systemctl status apache2
Hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.



7. Selanjutnya kita test pada client, apakah web server yang kita install tadi sudah benar benar berjalan pada client? karena disini server kita belum kita install service dhcp server maka di client kita akan setting ip address nya secara static.

Untuk client yang saya gunakan disini adalah client windows xp yang saya jalankan juga dengan virtualbox. 

Gambar dibawah adalah ip address pada windows xp yang sudah saya setting static, ip gateway di masukan ip address server debian 9 kita yang sudah kita konfigurasi tadi.


Dan jika saya test atau saya ping ip address servernya akan mendapatkan balasan reply from seperti gambar di atas itu berarti kita sudah terhubung dengan server debian 9 kita. 


Nah sekarang kita buka web browser nya baik itu menggunakan google chrome, chromium, mozila ataupun IE (Internet Exploler). 

Saat sudah buka web browsernya kita masukan ip gateway atau ip address server kita kedalam bar url address, seperti gambar dibawah ini.


Setelah kalian tekan enter, maka akan muncul tampilan awal dari webserver apache2 seperti gambar dibawah ini.



Mudahkan cara konfigurasi web server di debian 9 ini? server inikan baru di install web server mungkin selanjutnya kalian bisa konfigurasi dhcp server mungkin agar si client mendapatkan ip address secara otomatis atau mungkin konfigurasi dns server agar ip address server kita bisa kita ubah menjadi domain name? silakan baca artikelnya di blog ini.

Semoga artikel ini dan artikel lainnya dapat bermanfaat ya, jika ada kritik saran dan masukan silakan kalian atau pertanyaan mungkin bisa di ketikan di kolom komentar siapa tahu bisa saya bantu.

Sekian terimakasih.